Kamis, 10 September 2015

Potensi Peternakan di Kabupaten Magetan

Beberapa hewan ternak yang menjadi potensi unggulan adalah:


1.    


Usaha penggemukan sapi potong (Sapi Kereman) di Kabupaten Magetan tersebut tersebar di semua wilayah Kabupaten Magetan dengan sentra-sentra produksi yang tesebar di 7 kecamatan yakni di Kecamatan Poncol, Plaosan, Parang, Bendo,Lembeyan, Panekan dan Sukomoro. Ketujuh kecamatan tersebut memberikan sumbangan sebesar 72,48% terhadap populasi ternak sapi di Kabupaten Magetan. Usaha tersebut dikembangkan dengan fasilitas kredit dari APBD (penyertaan modal) kepada petani dengan sistem kemitraan. Sampai sekarang ini jumlah populasi sapi potong mencapai 59.273 ekor dan setiap tahun mengirim ke berbagai kota besar hingga mencapai 18.000 ekor. Pengembangan perdagangan ternak tersebut didukung oleh keberadaan pasar hewan yang berjumlah 5 unit. Pasar hewan tersebut terletak di Kecamatan Plaosan, Bendo, Maospati, Panekan, Parang dan Kawedanan. Kegiatan peternakan sapi potong tersebut tidak hanya memberikan manfaat dari hasil pemotongan sapi tersebut, namun kotoran ternak sapi dapat diolah kembali untuk dijadikan pupuk. Pupuk ini dapat diolah dan dimanfaatkan sebagai bahan utama pupuk organik. Pupuk organik dapat digunakan untuk memupuk tanaman yang termasuk dalam kategori tanaman pangan. Penggunaan pupuk organik pada jangka panjang akan dapat menjaga kelestarian lingkungan. Oleh karena pupuk organik lebih baik untuk menjaga kesuburan dan kelangsungan tanah jika dibandingkan dengan pupuk urea yang justru mengakibatkan tanah semakin rusak karena bahan yang digunakan dalam pembuatan pupuk urea mengandung disinfektan. Dengan mengandung bahan kimia tersebut maka tanah cenderung semakin rusak dan semakin rakus terhadap pupuk urea karena kehilangan unsur hara. Kandungan organik dan kejenuhan basa sangat rendah sampai rendah. Kegiatan peternakan ini selain dilakukan dengan tujuan untuk diambil dagingnya atau dipotong, memiliki potensi lain yang layak untuk dikembangkan menjadi industri pengolahan kulit berupa penyamakan dan kerajinan kulit. Kulit dari sapi ini dapat dimanfaatkan untuk bahan baku industri pengolahan kulit. Selama ini kontribusi industri pengolahan pada umumnya terhadap pendapatan daerah sebesar 8,21% (tahun 2007). Dari subsektor industri tekstil, barang dari kulit dan alas kaki, Kabupaten Magetan memiliki produk unggulan berupa barang-barang kerajinan kulit yang sudah dipasarkan hingga ke luar Pulau Jawa. Jenis barang yang diproduksi adalah sepatu kulit, sandal kulit, tas, dan sebagainya. Kulit merupakan bahan baku dalam industri kerajinan kulit sehingga usaha penyamakan kulit memiliki keterkaitan dengan industri lainnya termasuk dengan usaha pengolahan makanan kulit rambak. Anda dapat berkunjung dan menengok lebih dekat tentang perawatan dan bagaimana membuat sapi kurus menjadi gemuk.


Di ambil dari berbagai sumber dengan sedikit perubahan :
http://infomagetan.tumblr.com/post/11014100920/potensi-pembangunan-daerah-kabupaten-magetan
http://kezianadella.blogspot.co.id/2012/06/v-behaviorurldefaultvmlo.html